tag:blogger.com,1999:blog-83307223967105233092024-03-13T07:17:19.590-07:00PERMAINAN MOTIVASIPERMAIAN ITU INDAH, MENARIK DAN MENYENANGKANMOTIVATION SPIRIThttp://www.blogger.com/profile/10736165475539213759noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8330722396710523309.post-91155474583305097492010-05-05T09:51:00.001-07:002010-05-11T08:12:29.194-07:00Hidup Untuk Memberi<span class="Apple-style-span" style="color: #202020; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #202020; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #202020; font-family: Arial, Tahoma, Verdana; font-size: 12px;"><div align="left" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Disuatu sore hari pada saat aku pulang kantor dengan mengendarai sepeda motor, aku disuguhkan suatu drama kecil yang sangat menarik, seorang anak kecil berumur lebih kurang sepuluh tahun dengan sangat sigapnya menyalip disela-sela kepadatan kendaraan disebuah lampu merah perempatan jalan di Jakarta .</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Dengan membawa bungkusan yang cukup banyak diayunkannya sepeda berwarna biru muda, sambil membagikan bungkusan tersebut ,ia menyapa akrab setiap orang, dari Tukang koran , Penyapu jalan, Tuna wisma sampai Pak polisi.</span><span class="Apple-style-span" style="color: white;"><span id="more-210"></span></span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color:black;">Pemandangan ini membuatku tertarik, pikiran ku langsung melayang membayangkan apa yang diberikan si anak kecil tersebut dengan bungkusannya, apakah dia berjualan ? “kalau dia berjualan apa mungkin seorang tuna wisma menjadi langganan tetapnya atau…??, untuk membunuh rasa penasaran ku, aku pun membuntuti si anak kecil tersebut sampai disebrang jalan , setelah itu aku langsung menyapa anak tersebut untuk aku ajak berbincang-bincang. De, “boleh kakak bertanya” ? silahkan kak, kalau boleh tahu yang barusan adik bagikan ketukang koran, tukang sapu, peminta-minta bahkan pak polisi, itu apa ?, oh… itu bungkusan nasi dan sedikit lauk kak, memang kenapa kak!, dengan sedikit heran , sambil ia balik bertanya. Oh.. tidak! , kakak Cuma tertarik cara kamu membagikan bungkusan itu, kelihatan kamu sudah terbiasa dan cukup akrab dengan mereka. Apa kamu sudah lama kenal dengan mereka? Lalu ,</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Adik kecil ini mulai bercerita, “Dulu ! aku dan ibuku sama seperti mereka hanya seorang tuna wisma ”,setiap hari bekerja hanya mengharapkan belaskasihan banyak orang, dan seperti kakak ketahui hidup di Jakarta begitu sulit, sampai kami sering tidak makan, waktu siang hari kami kepanasan dan waktu malam hari kami kedinginan ditambah lagi pada musim hujan kami sering kehujanan, apabila kami mengingat waktu dulu, kami sangat-sangat sedih , namun setelah ibu ku membuka warung nasi, kehidupan keluarga kami mulai membaik.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Maka dari itu ibu selalu mengingatkanku, bahwa masih banyak orang yang susah seperti kita dulu , jadi kalau saat ini kita diberi rejeki yang cukup , kenapa kita tidak dapat berbagi kepada mereka.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Yang ibu ku selalu katakan “ </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">hidup harus berarti buat banyak orang</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> “, karena </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">pada saat kita kembali kepada Sang Pencipta</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> tidak ada yang kita bawa, hanya satu yang kita bawa yaitu</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Kasih kepada</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">sesama serta Amal dan Perbuatan baik kita</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> , </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">kalau hari ini kita bisa mengamalkan sesuatu yang baik buat banyak orang , kenapa kita</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">harus tunda</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Karena menurut ibuku umur manusia terlalu singkat , hari ini kita memiliki segalanya, namun satu jam kemudian atau besok kita dipanggil Sang Pencipta</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">,” Apa yang kita bawa”?.</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Kata-kata adik kecil ini sangat menusuk hati ku, saat itu juga aku merasa menjadi orang yang tidak berguna, bahkan aku merasa tidak lebih dari seonggok sampah yang tidak ada gunanya,dibandingkan adik kecil ini.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Aku yang selama ini </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">merasa menjadi orang hebat dengan pendidikan</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">dan jabatan tinggi</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">, namun untuk hal seperti ini, aku merasa lebih bodoh dari anak kecil ini, aku malu dan sangat malu. Yah.. Tuhan, Ampuni aku</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">, ternyata kekayaan, kehebatan</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">dan jabatan tidak mengantarku kepada Mu</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Hanya Kasih yang sempurna serta Iman dan Pengharapan kepada Mu</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">lah </span><span class="Apple-style-span" style="color: black;">yang dapat mengiringiku masuk keSurga.</span><span class="Apple-style-span" style="color: black;"> Terima kasih adik kecil, kamu adalah malaikat ku yang menyadarkan aku dari tidur nyenyak ku.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">(Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersuka cita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.)</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Lakukanlah perkara-perkara kecil, dengan membagikan cerita ini kepada semua orang, semoga hasil yang didapat dari hal yang kecil ini berdampak besar buat banyak orang.</span></div><div align="justify" style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"></div><div style="line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 10px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><em><span class="Apple-style-span" style="color: black;">Thomas – 26/7/08</span></em></div></span>MOTIVATION SPIRIThttp://www.blogger.com/profile/10736165475539213759noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8330722396710523309.post-46846684782735906522008-05-03T00:32:00.000-07:002008-08-16T10:00:04.690-07:00PERMAINAN MOTIVASI LILINFormat : Berkelompok / Beregu<br />Waktu : 20 - 30 menit<br />Tempat : Diluar ruangan atau di lapangan terbuka<br />Materi : Lilin kecil, lilin besar dan korek api<br />Peserta : 10 - 50 orang<br /><br />DESKRIPSI<br /><br />Setiap peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang, tergantung dari banyaknya peserta secara keseluruhan.Setiap peserta dalam satu kelompok diminta untuk membawa lilin kecil dalam keadaan menyala, untuk menyulut lilin besar yang ada digaris finish, untuk lilin tetap menyala dibutuhkan kerjasama tim. Kelompok yang terlebih dahulu menyalakan lilin besar digaris finish, dialah yang menjadi pemenang.<br /><br />TUJUAN<br /><br />Kerja sama tim dan kekompakan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, agar mendapatkan hasil yang maksimal.<br /><br />PROSEDUR<br /><br />Trainer membagi semua peserta menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 5 sampai 10 orang peserta. Masing-masing ketua kelompok memegang lilin kecil digaris star, sementara anggota yang lain menutupi dengan tangan atau tubuhnya, agar lilin tidak padam. Sambil menunggu aba-aba dari trainer, anggota yang lain menyusun strategi untuk menjagai lilin kecil agar tidak padam dalam perjalanan menuju garis finish.Kelompok yang lebih dahulu sampai digaris finish dan lebih dahulu menyalakan lilin besar, dialah yang menjadi pemenang.Permainan ini disarankan dilakukan ditengah lapangan atau dipinggir pantai dimana banyak angin yang membuat peserta kesulitan untuk membawa lilin tetap menyala, karena disini dibutuhkan kerja sama tim , kekompakan dan sekaligus strategi dalam menjaga lilin tersebut. (Sebaiknya lilin kecil yang digunakan baru atau sumbunya dipendekkan).<br /><br />PEMBAHASAN<br /><br />Permainan ini mengajak semua peserta untuk saling menghargai dan kerja sama tim.Pesan moralnya setiap pekerjaan apabila dikerjakan secara tim, hasil yang kecil lama kelamaan apabila dikerjakan bersama akan menghasilkan sesuatu yang besar.MOTIVATION SPIRIThttp://www.blogger.com/profile/10736165475539213759noreply@blogger.com1